Rangkuman Algoritma Dasar
Pengertian
algoritma adalah suatu urutan dari beberapa langkah yang logis
guna menyelesaikan masalah. Pada saat
kita memiliki masalah, maka kita harus dapat untuk menyelesaikan masalah
tersebut dengan menggunakan langkah-langkah yang logis. Contoh dari algoritma
sederhana dalam kehidupan nyata adalah pada saat memasak air. Hal-hal yang
perlu dilakukan untuk memasak air seperti berikut : siapkan panci, masukkan air
secukupnya ke dalam panci, tutup panci tersebut, letakkan panci tersebut di
atas kompor, hidupkan kompor dengan api sedang, apabila air sudah mendidih,
matikan kompor, setelah itu angkat panci tersebut dari kompor. Langkah-langkah
untuk memasak air tersebut merupakan algoritma memasak air. Sehingga memiliki
urutan langkah-langkah yang logis.
Dalam
ilmu matematika dan komputer, pengertian algoritma
merupakan prosedur dari beberapa langkah demi langkah untuk penghitungan.
Algoritma dipakai untuk penghitungan, penalaran otomatis, dan pemrosesan data.
Pengertian algoritma ialah suatu metode yang efektif diekspresikan sebagai
rangkaian yang terbatas dari beberapa instruksi yang telah dijelaskan dengan baik
guna menghitung sebuah fungsi. Susunan algoritma dimulai dari kondisi awal dan
input awal, instruksi tersebut mendeskripsikan komputasi yang apabila itu
dieksekusi serta diproses dengan melewati urutan-urutan kondisi terbatas yang
terdefinisi dengan baik, sehingga dapat menghasilkan output atau keluaran dan
berhenti di kondisi akhir yang telah ditentukan.
Algoritma sangat diperlukan untuk mengolah data yang ada di komputer. Dalam sistem komputer, pengertian algoritma ialah logika yang dibuat dengan memakai software oleh para pembuat perangkat lunak untuk membuat software tersebut menjadi lebih bagus. Algoritma berbeda dengan Logaritma. Perlu diketahui juga bahwa logaritma adalah sebuah operasi di ilmu matematika guna menghitung kebalikan eksponen dari sebuah perpangkatan.
Algoritma sangat diperlukan untuk mengolah data yang ada di komputer. Dalam sistem komputer, pengertian algoritma ialah logika yang dibuat dengan memakai software oleh para pembuat perangkat lunak untuk membuat software tersebut menjadi lebih bagus. Algoritma berbeda dengan Logaritma. Perlu diketahui juga bahwa logaritma adalah sebuah operasi di ilmu matematika guna menghitung kebalikan eksponen dari sebuah perpangkatan.
Kata Algoritma ditemukan oleh
Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al-Khwarizmi, beliau merupakan matematikawan
yang berasal dari Persia yang ditemukan pada Abad Ke 9. Dari masa ke masa, kata
algoritma mulai berkembang di abad ke 18.
Untuk lebih jelasnya lagi,
berikut salah satu contoh algoritma untuk menghitung nilai x dari persamaan x =
17y + 9 :
1) Memulai
2) Menentukan
nilai y
3) Menghitung
nilai x = 17y + 9
4) Menyelesaikan
Bentuk
Dasar Algoritma
Algoritma sendiri mempunyai
tiga 3 bentuk dasar, antara lain :
1.
Algoritma
Sekuensial (Sequence Algorithm)
Sequence
algorithm atau algoritma sekuensial merupakan algoritma yang langkah-langkahnya
secara urut dari awal hingga akhir. Bentuk dari algoritma sekuensial ini salah
satu contohnya seperti algoritma memasak air. Langkah demi langkah yang
dijalankan harus urut dari atas sampai bawah.
2.
Algoritma
Perulangan (Looping Algorithm)
Looping
algorithm atau algoritma perulangan merupakan suatu algoritma yang menjalankan
beberapa langkah tertentu secara berulang-ulang atau looping. Pada masalah yang
kita hadapi, ada pula sebuah langkah yang harus kita lakukan secara
berulang-ulang.
Contoh
dari algoritma looping ini adalah algoritma menjemur pakaian :
1)
Siapkan jemuran.
2)
Ambil satu pakaian yang nantinya akan dijemur.
3)
Peras pakaian tersebut terlebih dahulu.
4)
Letakkan pakaian tersebut pada tiang jemuran.
5) Ulangi
langkah dari 2 sampai 4 hingga pakaian habis.
Dari algoritma di atas, dapat diketahui bahwa dari langkah 2 sampai 4 harus dilakukan secara berulang-ulang hingga pakaian habis.
Dari algoritma di atas, dapat diketahui bahwa dari langkah 2 sampai 4 harus dilakukan secara berulang-ulang hingga pakaian habis.
3.
Algoritma
Percabangan atau Bersyarat (Conditional Algorithm)
Conditional algorithm atau algoritma bersyarat merupakan
algoritma yang menjalankan langkah berikutnya apabila terdapat syarat yang
sudah dapat dipenuhi.
Berikut
salah satu contoh dari algoritma bersyarat :
1)
Siapkan panci.
2)
Masukkan air secukupnya ke dalam panci.
3)
Tutup panci tersebut.
4)
Letakkan panci tersebut di atas kompor.
5)
Hidupkan kompor.
6)
Apabila air sudah mendidih, lalu matikan
kompor.
7)
Angkat panci tersebut dari kompor.
Algoritma bersyarat
atau contional algorithm terdapat pada langkah ke 6. Apabila air sudah
mendidih, lalu matikan kompor. Sehingga apabila air tersebut belum mendidih,
maka kompor tidak dimatikan.
Merancang
Algoritma yang BaikMenurut Donald
E. Knuth, dari pengertian algoritma diatas dapat diketahui bahwa sebuah
algoritma yang baik yaitu algoritma yang mempunyai kriteria sebagai berikut :
1) Masukan
(Input), algoritma mempunyai input 0 (nol) atau lebih.
2) Keluaran
(Output), algoritma harus menghasilkan atau mengeluarkan minimal 1 output.
3) Terbatas
(Finite), algoritma harus berhenti setelah melakukan langkah-langkah yang
diperlukan.
4) Pasti
(Definite), algoritma harus jelas kapan dimulai dan berakhir. Tujuan dari
algoritma harus jelas. Setiap langkah-langkah harus dijelaskan dengan jelas.
5) Efisien,
membuat sebuah algoritma haruslah efisien. Adanya langkah seperti mencari hasil
1 + 0 tidak efisien. Hal ini karena bilangan apapun itu jika ditambah dengan
nol maka hasilnya ialah bilangan itu sendiri. Sehingga adanya langkah seperti
itu tidak perlu dimasukkan ke dalam sebuah algoritma.
Algoritma dapat disajikan ke
dalam 2 bentuk, yaitu bentuk
tulisan atau bahasa dan bentuk gambar. Penyajian algoritma
dalam bentuk bahasa atau tulisan harus memakai sebuah bahasa yang
dapat untuk dimengerti manusia dalam membuat langkah-langkah dari algoritma itu
sendiri. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan/bahasa dapat dilakukan dengan
memakai pseudocode. Pseudocode berasal
dari "pseudo" aritnya "menyerupai atau
mirip" dan "code" yaitu "kode
program".
Contoh dari beberapa bahasa
pemrograman yang sering digunakan untuk menyatakan pseudocode antara lain :
Basic, Pascal, C, C++ dan lain sebagainya. Terdapat juga penyajian algoritma
yang dalam bentuk gambar disebut flow chart.
Klasifikasi
Algoritma
Salah satu cara untuk
mengklasifikasikan algoritma yaitu dengan menggunakan cara implementasi.
1.
Rekursi
atau Iterasi
Algoritma
rekursi ialah suatu algoritma yang memanggil dirinya sendiri secara berulang
kali (looping) hingga pada kondisi tertentu dapat tercapai. Rekursi merupakan
suatu metode umum dalam pemrograman fungsional. Algoritma iteratif memakai
konstruksi berulang seperti pada pengulangan dan terkadang terdapat struktur
data tambahan. Beberapa permasalahan secara alami dapat cocok dengan 1
implementasi atau yang lainnya. Contohnya : Menara Hanoi yang dikenal dengan
implementasi rekursif. Pada setiap versi rekursif mempunyai adanya kesamaan
(bisa lebih ataupun kurang kompleks) dengan versi iteratif, ataupun sebaliknya.
2.
Logical
Algoritma
dapat dilihat sebagai sebuah logika deduksi terkontrol. Pernyataan ini dapat
diekspresikan sebagai: Algoritma = kontrol + logika. Komponen logika yang
mengekspresikan aksioma dapat digunakan dalam komputasi serta komponen kontrol
dalam menentukan cara-cara deduksi yang digunakan pada aksioma. Hal tersebut
adalah dasar dari paradigma pemrograman logika. Dalam pemrograman, logika murni
komponen kontrol ialah tetap serta algoritma yang ditentukan dengan memberikan
hanya ada komponen logikanya. Daya tarik dari pendekatan logical ialah semantik
elegan, sebuah perubahan yang ada dalam aksioma mempunyai perubahan dalam
algoritma.
3.
Serial,
paralel atau terdistribusi
Pada
umumnya, suatu algoritma menjalankan satu instruksi algoritma setiap waktu.
Komputer tersebut dapat disebut dengan komputer serial. Rancangan algoritma
yang digunakan bagi lingkungan tersebut ialah algoritma serial, terbalik dengan
algoritma terdistribusi atau algoritma paralel. Algoritma paralel menggunakan
arsitektur komputer yang mana terdapat prosesor-prosesor dapat mengerjakan
masalah pada waktu yang sama. Sedangkan algoritma terdistribusi menggunakan
banyak mesin yang terhubung ke jaringan. Algoritma terdistribusi atau paralel
membagi permasalahan ke banyak submasalah simetris maupun asimetris dan
mengumpulkan hasil yang didapat kembali. Konsumsi dari sumber pada algoritma
tersebut tidak hanya ada perputaran prosesor tapi juga terdapat daya komunikasi
antara prosesor. Algoritma pengurutan dapat untuk diparalelkan secara efisien,
namun terdapat biaya komunikasi yang sangat mahal. Algoritma iteratif pada
umumnya dapat untuk diparalelkan. Ada juga permasalah yang tidak ada algoritma
paralelnya, disebut dengan permasalahan serial lahiriah.
4.
Deterministik
atau non-deterministik
Terdapat
juga algoritma determministik dan non-determenistik. Algoritma deterministik
dapat menyelesaikan masalah-masalah dengan keputusan tepat disetiap
langkah-langkah dari sebuah algoritma. Algoritma non-deterministik dapat
menyelesaikan masalah-masalah lewat adanya penerkaan walaupun penerkaan
tersebut pada umumnya lebih akurat dengan memakai heuristik.
5.
Tepat
atau perkiraan
Jika
terdapat banyak algoritma dapat sampai ke solusi yang tepat, ada juga algoritma
perkiraan yang mencari perkiraan terdekat dengan solusi benarnya. Perkiraan
tersebut dapat memakai strategi deterministik ataupun acak. Algoritma yang
seperti itu dapat mempunyai nilai lebih untuk banyak permasalahan yang sulit.
6.
Algoritma
quantum
Berjalan
pada model realistik dari komputasi quantum. Istilah tersebut pada umumnya
dipakai bagi algoritma yang pada dasarnya quantum, ataupun memakai fitur-fitur
penting dari komputasi quantum seperti belitan quantum atau superposisi quantum.
Contoh
Algoritma
1.
Menentukan
Apakah Bilangan Tersebut Ganjil atau Genap
Terdapat
bilangan yang bernama bilang bulat yaitu 0, 1, -1, 2, dst serta bilangan asli
1, 2, 3, 4, 5, dst. Kedua jenis bilangan tersebut sering digunakan dalam
berhitung. Himpunan bilangan-bilangan bulat dalam buku teks aljabar pada
umumnya dinyatakan dengan lambang "Z" dan himpunan bilangan-bilangan
asli dinyatakan dengan lambang "N". Algoritma guna menentukan apakah
bilangan tersebut ganjil atau genap dapat disajikan dengan flowchart seperti
dibawah ini :
Bilangan
genap merupakan sebuah bilangan bulat yang akan habis atau tidak memiliki sisa
jika dibagi 2 (dua). Bilangan ganjil merupakan sebuah bilangan bulat yang tidak
akan habis apabila dibagi 2 (dua).
2.
Menghitung
Keliling dan Luas Lingkaran
Lingkaran merupakan
suatu himpunan dari semua titik-titik pada bidang dalam jarak yang tertentu dan
disebut dengan jari-jari dari titik tertentu dan dapat disebut titik pusat.
Lingkaran merupakan contoh dari kurva tertutup sederhana, lingkaran membagi
bidang menjadi bagian luar dan dalam. Algoritma menghitung keliling serta luas
lingkaran dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :
3.
Menampilkan
Bilangan Ganjil Diantara 10 sampai 30
Bilangan
ganjil yang terletak diantara 10 dan 30 11,13,15, dan seterusnya. Namun, yang
akan ditampilkan kecuali bilangan 21 dan 27. Jadi output yang diharapkan dari
algoritma tersebut adalah bilangan ganjil 10 sampai 30 kecuali bilangan 21 dan
27. Algoritma untuk menampilkan bilangan ganjil antara 10 hingga 30 kecuali
bilangan 21 dan 27 disajikan dengan flowchart dibawah ini :
4.
Algoritma
tahun Kabisat
Terdapat
juga algoritma tahun kabisat. Tahun kabisat merupakan sebuah tahun yang
memiliki tambahan 1 hari dan bertujuan agar kalender dapat sinkron dengan musim
tahunan dan keadaan astronomi. Bulan Februari memiliki 29 hari pada saat tahun kabisat.
Tahun yang dapat untuk dibagi dengan 4 adalah tahun kabisat. Algoritma guna
menentukan tahun kabisat jika disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :
5. Menampilkan
Bilangan Genap Mullai dari Angka 2 sampai n, Kecuali Bilangan Genap yang Kelipatan
4
Bilangan
genap merupakan sebuah bilangan-bilangan bulat yang habis jika dibagi 2. Deret
yang ditampilkan dari algoritma kali ini merupakan deret dari bilangan genap
dari 2 hingga ke n kecuali bilangan yang merupakan kelipatan 4. Algoritma tersebut
dapat digambarkan dengan flowchart seperti dibawah ini :
6. Menghitung
Harga yang Dibayar Setelah Mendapatkan Sebuah Diskon
Ada
juga algoritma yang dapat menghitung jumlah dari biaya yang harus dibayar oleh
sang pembeli setelah mendapatkan sebuah diskon 10% dengan syarat jumlah dari
total pembelian tersebut Rp.1.500.000,- Algoritma guna menghitung besaran biaya
tersebut dapat digambarkan dengan flowchart seperti dibawah ini :
Jumlah
barang memiliki sifat yang dinamik sesuai dengan input atau masukkan dari user.
Apabila jumlah total dari harga tersebut kurang 1500000 maka tidak mendapatkan
sebuah diskon.
7.
Mencari
Maks dan Min dari suatu Deret Bilangan
Terdapat
juga sebuah algoritma guna mencari nilai maks serta min dari suatu n deret
bilangan yang dimasukkan atau diinput oleh user. Algoritma tersebut dapat
disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :
8.
Kalkulator
Sederhana dari 2 Bilangan
Terdapat
sebuah algoritma sebagai kalkulator sederhana untuk operasi penjumlahan,
perkalian, pembagian, dan pengurangan. Kalkulator sederhana ini hanya dapat
melakukan perhitungan dari 2 bilangan yang diinput oleh user. Algoritma guna
menghitung 2 bilangan dapat digambarkan dengan flowchart seperti dibawah ini :
9.
Menghitung
Beberapa Angka dari Suatu Bilangan
Pada
flowchart kali ini mengenai sebuah algoritma untuk menghitung beberapa angka
dari suatu bilangan yang dimasukkan atau diinput oleh user. Berikut flowchart
algoritma tersebut :
10.
Membalik
Sebuah Kalimat
Seperti yang kita
ketahui sebelumnya tentang pengertian algoritma, bahwa algoritma juga dapat
untuk menampilkan sebuah kalimat namun dengan urutan yang terbalik. Misalkan
"woocara" dibalik menjadi "aracoow". Struktur data yang
digunakan ialah Stack. Untuk membalik sebuah bilangan, huruf dari kalimat kita
input dalam stack dengan menggunakan metode Push. Setelah stack tersebut sudah
terisi, maka output kembali dengan memakai metode Pop. Pada algoritma membalik
sebuah kalimat, adanya penggunaan struktur data stack diimplementasikan ke
array. Dalam implementasinya ke array tersebut, kita harus terlebih dahulu
menyiapkan sebuah array dengan memiliki panjang yang sama dengan jumlah huruf
yang ada dalam kalimat yang akan dibalik tersebut. Pada gambar flowchart
dibawah ini, terdapat tiap huruf dari kalimat yang diinput pada array dengan
index ke-0 hingga ke-n dengan memakai metode push.
Kemudian
huruf tersebut akan mengeluarkan kata mulai dari index ke-n hingga index ke-0.
Itulah pengertian algoritma,
bentuk dasar algoritma, klasifikasi algoritma, dan contoh algoritma. Algoritma
sangat diperlukan untuk mengolah data yang ada di komputer.
0 Response to "Rangkuman Algoritma Dasar"
Posting Komentar